Haruskah Kita Bangga dengan Atlet Keturunan?

       Radja Nainggolan, Diego Michiel, Christian Gonzales, Arthur Irawan, Irfan Bachdim dan masih banyak lagi pemain keturunan Indonesia. terakhir saya baca yaitu Emil Audero Mulyadi yang katanya bakal menjadi penerus Gianluigi Buffon. Siapa yang gag kenal Buffon, kiper hebat penyelamat Italia pada piala dunia 2006 lalu. Dia hanya kebobolan dua gol sepanjang turnamen itu digelar. itupun dari titik pinalti. yang salaah satunya dicetak oleh Zinedine Zidane. Maestro sepak bola.
       Sekarang mari kita renungkan. apakah kita harus berbangga akan bibit-bibit generasi campuran? Indonesia - Belanda, Indonesia - Italia, Indonesia-Singapura, dan masih banyak lagi generasi campuran yang bertitle "Indonesia". namjun haruskah kita berbangga hati?
       Baiklah, ada beberapa di antara pembaca memilih berbangga dan juga tidak bangga terhadap mereka. dan saya akan mencoba berada di jalur tengah perdebatan ini.
       Memang kita harus berbangga dengan pencapaian prestasi baik yang ditorehkan, yang dibelakangnya terdapat embel-embel "Indonesia" nya. kalau kita membaca, "Striker keturunan Indonesia menjadi top scorer di Australia" siapa yang tidak bangga?. "calon penerus Buffon yang lahir di Indonesia" siapa yang tidak bangga. dan beberapa kalimat yang bernada meninggikan Indonesia. siapa yang tidak bangga? pasti semua berbangga hati akan pencapaian itu. Bahkan kita bangga bahwa dulu presiden Barrack Obama pernah tinggal disini pun kita bangga.
       -----KITA HANYA DI BAGI RASA BANGGA NYA SAJA------
       -----YANG MEMBUAT KITA TERLENA AKAN KEBANGGAAN ITU-----
     Terus apa gunanya kebanggaan kita terhadap mereka kalau tidak memberi prestasi kepada bangsa ini? bandingkan dengan "Taufik Hidayat, warga asli Indonesia yang memenangi olimpiade" kalau saya lebih berbangga dengan tulisan ini. betapa membanggakannya orang yang lahir di Indonesia dididik oleh Indonesia dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. LUAR BIASA!!
     dan bagaimana dengan mereka yang dinaturalisasi patutkan kita berbangga? tentu patut. lalu jika kebanggaan itu hanya sebatas pengakuan negara terhadap warga yang bukan dididik oleh bangsa ini tentu kebanggaan kita tidak pernah sebesar yang dididik oleh binaan asli Indonesia.

    lalu mari berbangga akan "PRODUK ASLI INDONESIA"